Sentuhan lembut terasa menusuk kulit tanpa jeda
Semilir yang kian terasa menggigil di bawah suram temaram
Berjalan menyusuri jalanan sepi berselimut kabut
Menatap langit yang tiada jelas kupandangi
Kemana senyum yang biasa menyapa
Tenggelam ia di tengah kelam yang kini terlihat nyata
Titik-titik embun menjadi teman menunggu hadirnya
Siapa pula yang bisa memberi harap?
Ragu pun selalu menyertai langkah tiada arah
Kian sakit bila harap akan esok yang entah kan datangkan suka atau duka
Menanti tanpa jeda
Asa masih tertinggal di tengah gelap gulita
Nantikan secercah harapan dari sang surya
Masihkah ia mampu sembuhkan luka
Yang kini makin dalam menimpa jiwa
Coba kuterka yang tak tentu ujungnya
Langitku masih di warna yang sama
Ia tak lagi mampu berikan senyum bahagia
Pemalang, 16012021. 10:36 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar