Jadikan
Menulis Sebagai Menu Harian
Salah
satu ciri-ciri makhluk hidup adalah membutuhkan makan untuk berlangsungnya
kehidupan. Makanan adalah sumber energi yang harus terpenuhi sesuai porsi
berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Bagaimana jika menulis juga dimasukkan
dalam menu wajib yang harus dilahap oleh seorang guru?
Berkaitan
dengan mewujudkan hal tersebut kali ini akan kita ikuti pelatihan di WAG
Menulis Gelombang 6 yang akan dibimbing oleh narasumber Dr. Uswadin, M. Pd.
Beliau adalah Pengembang Labschool. Lahir di Brebes, 15 Maret 1968, dan
memiliki Motto “Bermanfaatlah untuk
sesama.”
Dibuka
dengan salam yang beliau perdengarkan melalui voice di WAG. Akan memberikan materi “Kiat-kiat menulis.”
Belajar
menulis di WAG kali ini dengan tema “Belajar,
Belajar, dan Belajar Menulis Setiap Hari.”
Pengantar yang dituturkan
narasumber dalam rekaman suara beliau kurang lebih sebagai berikut:
“Menulis
memerlukan keterampilan dan kemampuan tersendiri, kalau dilakukan secara terus
menerus dan belajar mengevaluasi kelemahan
diri sendiri tentu kemampuan kita menulis akan semakin baik. Kita harus
mengalahkan diri sendiri, 1. mengatasi kemalasan, 2. mengatasi rasa tidak
percaya diri karena merasa tulisan kita tidak berbobo, tulisan kita tidak memiliki
maknat,3. kita harus menyiapkan waktu, 4. Memanfaatkan ide yang muncul yang
kadang ide tadi munculnya tidak menentu baik tempat maupun waktunya, sehingga
kita harus segeramenangkap ide tadi dan tulis pointer-pointer tadi dan baru
kita kembangkan saat kita menulis.”
Narasumber
juga memberikan contoh catatan-catatan kecil beliau dalam secarik kertas saat
ide-ide beliau muncul terlintas dalam pikiran. Dari poin-poin tadi akan dibuat
tulisan pada waktu dan suasana yang tepat sehingga menghasilkan sebuah tulisan
yang enak dibaca dan dibagikan ke publik dengan media yang dimiliki. Hal inilah
yang beliau lakukan sehingga tulisanbeliau telah dimuat oleh media online dan media cetak.
Membiasakan
diri menulis di blog pribadi bisa
ditingkatkan menjadi sebuah buku, hal ini juga telah belaiu buktikan dengan
pengalaman-pengalaman serta tulisan-tulisan yang tersimpan dalam blog dikumpulkan menjadi sebuah buku.
Tak
hanya berupa tulisan yang dihasilkan dari ide-ide baliau, namun menulis syair
lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan pun mampu dibuat dengan
menulis.
(Sesuai dengan tujuan diadakannya
pelatihan dalam kelompok Belajar Menulis melalui media WAG ini, tentu hasil
yang diharapkan adalah menulis menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan setiap
hari oleh semua peserta) Tentu hal ini seperti yang dikatakan
narasumber-narasumber bahwa butuh komitmen dan konsistensi diri yang kuat.
Kita
lanjut menyimak sesi tanya jawab pada pertemuan kali ini, diantaranya:
1. Apakah
ada persyaratannya kalau hasil sebuah penelitian ilmiah mau dijadika buku
populer?
Bisa saja, tinggal pengemasan yang lebih mudah
dibaca dan dipahami, dengan cara:
a.
Mengambil latar belakang dari penelitian
ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang simpel saja.(Bisa dipecah
menjadi 2 bab)
b.
Menyampaikan penemuan penting atau ide
penting apa dari penelitian.(bisa dipecah menjadi 3 atau 4 bab)
c.
Rekomendasi apa dari penulisan tersebut
dalam 1 bab.
d.
Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
e.
Tambahan gambar atau foto atau data yang
membuat tulisan lebih menarik
2. Trik
apa agar tulisan kita mengalir dan memesona?
Yang penting jangan dipaksakan kalau tidak mood. Sebelum di uplood minimal baca 3 kali dan nanti akan menemukan kekurangannya.
3. Apakah
syarat mengirim tulisan ke media online?
Lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim
artikel di media tersebut.
4. Bagaimana
strategi menulis sebuah artikel untuk dimuat media cetak?
Strateginya memantas-mataskan tulisan kita. Jika dinilai
sudah layak maka akan diterima, jika tidak diterima jangan membuat kita putus
harapan.
5. Bagaimana
menuangkan ide itu bisa mengalir?
Menuangkan ide agar mengalir kita buat runtutan dulu
dalam konsep-konsep kita, setelah kita anggap runtut baru tuangkan dalam
tulisan. Kemudian tinggal beberapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi.
(narasumber menulis memerlukan waktu 4 jam dari konsep menulis, koreksi sampai
jadi)
6. Tips-tips
apa agar percaya diri dalam berkarya menulis?
Awalnya memang tidak percaya diri, tapi terus saja
menulis, menulis dan belajar menulis...nanti akan mendapat kepercayaan diri.
Kalau sudah terbiasa ada kenikmatan tersendiri menulis.
7. Bagaimana
caranya menulis agar terhidar dari plagiarisme, karena terkadang ide yang kita
miliki mirip dengan orang lain?
Sejujurnya
tidak ada yang 100% murni pemikiran kita. Jadi kalau pendapat kita sama dengan
orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama
persis dan dianggap diklain itu tulisan kita maka itu plagiarism. Oleh karena
itu kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pandapat orang lain
Mahir menulis hingga tulisan enak
dinikmati pembaca tidaklah datang tiba-tiba, perlu latihan menulis, menulis,
menulis tiap hari. Referensi dari membaca tulisan orang lain juga akan menambah
kreativitas dan melengkapi ide-ide yang kita punya. Terus menulis...menulis,
dan menulis setiap hari. Jadikan menulis masuk dalam menu harian kita.