Buka
Rahasia Menerbitkan Buku di Penerbit ANDI
Menulis
tapi belum menerbitkan buku?
Sudah
menerbitkan buku di penerbit Mayor?
Apa
saja syarat menerbitkan buku di penerbit Mayor?
Tahukah
Anda penerbit Andi?
Yuk
kita intip salah satu penerbit mayor di Yogyakarta ini....
Materi
pertemuan yang mungkin sudah banyak dinantikan peserta yang sudah penasaran
tentang menerbitkan buku di penerbit Andi kali ini disampaikan oleh narasumber
dari Penerbit Andi yaitu beliau Bapak Edi S. Mulyanta, S. Si., M. T yang saat
ini menjabat sebagai Publising Consultant Andi Publisher.
Lahir
di Yogyakarta, 24 Mei 1969, Bapak dengan hobi membaca, menulis, olahraga, dan
musik ini menempuh pendidikan S1 Geografi di UGM, dan S2 Magister Teknologi Informatika
di UGM. Pengalaman beliau di bidang tulis menulis sudah tidak diragukan lagi
terbukti telah banyak karya tulis buku beliau dapat kita lihat di https://scholar.google.co.id/citations?
Dan buku-buku tulisan beliau lainnya.
Setelah
memperkenalkan diri, beliau bertutur tentang seluk beluk dunia penerbitan,
yaitu setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional,
sebagai penanda terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI. Setiap penerbit
mempunyai SOP dalam memilah dan memilih tulisan untuk dijadikan komoditas
industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di
pasar dengan cepat.
Penerbit
mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet-outletnya, sehingga instink
penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari
melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat
memproyeksikaan pasar buku yang menjadi sasarannya.
Kunci
pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan
dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang
ditawarkan ke penerbit. Jika tema yang ditulis ternyata tema yang baru, perlu
tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk memengaruhi penerbit.
Penerbit
cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga gamblang
dalam membiayai penerbitannya, mempunyai resiko yang semakin kecil untuk tidak
terserap pasar.
(Bagaimana ya jika penulis pemula
ingin menerbitkan buku di penerbit mayor?Hmmm...bisa tidak ya..? pertanyaan
dalam hati saya)
Ternyata
beliau melanjutkan penjelasannya begini,
Kirimkan
ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan
penerbit. Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan.
Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit
penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik.
Proposal
buku akan semakin sempurna, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya
minimal 50% dari rencana keseluruhan. Banyak penulis yang menebar proposal
banyak tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses
produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit memilih tulisan yang lebih dahulu
selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis,
supaya dapat segera diproses di penerbitannya.
Proses
penerbitan cukup panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing,
setting layout, desain cover, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses
penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan. Yang membuat lama
adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di
penerbitan.
(Apa saja sih yang harus
dipersiapkan pada proses administrasi? Kembali saya bertanya dalam hati)
Ini
penjelasan Pak Edi,
Kelengkapan
naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar
Isi, Bab, hingga sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena
biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan. Proses
editing akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat,
paragraf, hingga hirarki bab yang baik dari penulis.
Kelemahan
penulis biasanya tidak clear saat
menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontsi. Editor
akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan
baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan
kalimat, dan struktur bab yang baik.
Setting
layout juga mempunyai peranan penting. Harga buku yang menarik akan cukup
memengaruhi pembeli. Desain cover juga mempunyai peranan strategis dalam sebuah
buku. Tipikan pembaca buku di Indonesia adalah, sight seeing sehingga cover sangat penting dalam pemasaran buku.
Saat
proofing, penulis sebaiknya
memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang
ditulisnya. Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari
penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar.
(Penjelasan yang sangat gamblang
nih...tinggal tanya pada diri sendiri, siap mau menerbitkan buku di penerbit
mayor?...kalau saya..hmmm???)
Di
sesi tanya jawab pun berlangsung seru dengan pertanyaan yang cukup menarik,
diantarnya:
1. Apa
kunci bagi penulis pemula tentang riset kecil yang berguna memengaruhi penerbit?
Kuncinya adalah riset tentang siapa sasaran bukunya,
buku sekolah pasarnya sangat besar. Kemudian pesaing buku sejenis. Apakah buku
kita lengkap atau hanya pengayaan.
2. Bagaimana
kondisi penerbitan di saat pandemi?
Ini kondisi yang sangat berat sekali. Hampir 90%
outlet penerbitan sekarang tutup.
3. Buku
apa yang laku di pasaran?
Ranking pertama adalah buku Anak, buku dongeng,
cerita bergambar, komik. Buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter beliau sarankan saat ini.
Kemudian buku keagamaan, motivasi, dan buku sekolah.
4. Manakah
yang menjadi prioritas? Kualitas tulisan atau kehilangan kesempatan dari suatu
peristiwa?
Prioritas pertama adalah peristiwa, sebagai contoh
saat ini buku Covid-19 lah yang best seller di penerbit Andi walaupun kualitas
tulisannya belum begitu sempurna.
5. Bagaimana
jika tulisan kita diterima di lebih dari satu penerbit?
Pertimbangkan skala pasar penerbitannya, penerbit
skala nasional akan lebih menguntungkan. Pertimbangan kedua siapa penerbit yang
tercepat memutuskan menerima itulah yang dipilih.
6. Apa
visi dan misi dari penerbit Andi Yogyakarta?
Penerbit Andi adalah penerbit buku pendidikan baik
dari pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Disamping itu juga
menerbitkan buku umum, non politik dan non agama.
Buku yang diterima adalah buku yang punya life cycle
atau daur hidup yang panjang. Buku tranding
topic biasanya umurnya pendek dan jarang sekali cetak ulang. Buku yang abadi
contohnya buku referensi untuk perguruan tinggi.
7. Apakah
penerbit andi menerima naskah seperti Antologi Kisah Inspiratif, Antologi
Cerpen?
Kelemahan
antologi kisah inspiratif atau antologi cerpen adalah pasar yang sanngat kecil.
Namun beliau memberi contoh bahwa ada juga yang awalnya dipandang sebelah mata
oleh penerbit namun akhirnya bukunya best seller semua yaitu Raditya Dika. Jadi
jangan berkecil hati.
Mendapatkan
pencerahan yang sangat jelas, menarik, dan menggelitik untuk bisa mencoba
meramaikan pasar buku di Indonesia. Sisi pasar yang menjadi pertimbangan
terbesar penerbit mayor menerima naskah tulisan penulis. Menulis..dan terus
menulis.!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar