Selasa, 21 April 2020

Pembelajaran Daring di Sekolahku


Pembelajaran Daring Ideal?

    Pembelajaran di sekolah identik dengan interaksi antara guru dan murid dalam suatu ruang yang disebut dengan ruang kelas. Guru bertidak sebagai sutradara dalam kelasnya, sehingga skenario seperti apa yang akan diterapkan di kelasnya telah dirancang sedemikian rupa agar proses pembelajaran berlangsung sesuai yang diharapkan. Akan tetapi, kondisi saat ini di tengah pandemi Corona mengharuskan semua tetap berada di rumah, bekerja dari rumah, tak terkecuali dengan proses belajar mengajar juga harus dilakukan dari rumah. Hal ini menuntut kemampuan guru sebagai sutradara mengubah skenario pembelajaran yang dibuatnya menyesuaikan kondisi tersebut, yakni dari rumah. Maka pembelajaran dalam jaringan(daring) atau yang lebih populer disebut pembelajaran online menjadi pilihan paling efektif sebagian besar guru.

    Pembelajaran daring memang efektif, namun bukan berarti tanpa kendala....tak perlu jauh-jauh mencari contohnya..... Ini yang sedang penulis alami sekarang, pelatihan menulis kali ini dilakukan secara daring dengan aplikasi zoom. Pagi hari ketika mengetahui pelatihan akan dilakukan dengan teknik tersebut langsung atur strategi dimana saya harus memposisikan diri agar bisa mengikuti dengan lancar. Dan saat waktunya tiba......ternyata memang saya belum diijinkan untuk bisa bergabung dengan teman-teman, hujan deras membuat sinyal internet timbul tenggelam. Belum lagi suara guyuran hujan yang teramat keras mengalahkan sumber bunyi selainnya.

(Harap maklum ya teman-teman.....plus minus tinggal di daerah pegunungan jauh dari kota)

Nah....akhirnya pertemuan yang diisi oleh OmJay sebagai narasumber diisi dengan membaca buku beliau yang berjudul “Menulis Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”



Meski tidak mengikuti pembelajaran daring secara langsung, tapi saya bisa membaca resume dari beberapa peserta.  

Aplikasi meeting zoom yang digunakan secara gratis waktunya hanya 40 menit, maka harus dipersiapkan supaya apa yang akan disampaikan pada waktu tersebut sudah terwakili semuanya.

Melalui pembelajaran daring itu peserta diajak berkeliling nusantara dan bertemu dengan peserta menulis dari gelombang yang berbeda. Kendala dalam mengikuti pembelajaran daring tergantung pada jaringan sehingga sempat terhenti.

Pembelajaran dilanjutkan dengan mendengarkan suara OmJay yang memberikan contoh slide pembelajaran yang dilakukan di sekolah beliau yaitu SMP Labscool Jakarta serta tugas untuk peserta yaitu menuliskan pembelajaran yang dilakukan oleh setiap peserta di sekolah masing-masing.

Pembelajaran daring yang saya lakukan untuk siswa di sekolah saya paling efektif disampaikan melalui WA Group kelas. Hal ini karena siswa di sekolah saya yaitu SMA Negeri 1 Belik banyak yang lokasi rumah mereka memiliki jaringan internet yang kurang bagus.

(bukan hanya siswa yang mengalami kendala jaringan, pendidik dan tenaga kependidikan pun sama)

Meskipun tetap ada aplikasi lain yang saya gunakan yaitu Google Classroom tetapi saya tidak mewajibkan semua siswa mengikuti di dalamnya ketika tidak memungkinkan.

Beberapa file materi pembelajaran dikirim ke group kelas dan siswa dapat mempelajari serta mengerjakan latihan soal-soalnya. Tagihan tugas dapat dikirim berupa foto pekerjaan siswa dari buku masing-masing. Di sini saya tidak menyarankan dengan file word atau sejenisnya karena hampir seluruh siswa keberatan jika mengerjakan bukan tulisan tangan.

Diskusi pun saya lakukan melalui WAG dengan membuat beberapa daftar tema diskusi, siswa menuliskan dalam daftar tersebut pendapat mereka, sehingga saya dapat mengetahui pendapat siswa tersebut tentang hal yang didiskusikan dengan membaca seluruh daftar terakhir saat diskusi.

Tidak hanya materi pengetahuan yang dilakukan secara daring, namun materi praktek juga tetap bisa berjalan. Saya mengirimkan file petunjuk praktek yang bisa dilakukan oleh siswa di rumah masing-masing, dan memberi waktu yang cukup agar hasilnya dilaporkan dalam bentuk foto alat sederhanan sesuai petunjuk beserta laporan praktikumnya.

Kendala yang saya hadapi ketika menerapkan pembelajaran daring adalah ketidaktepatan siswa mengerjakan sesuai jadwal pelajaran, diskusi yang biasanya bisa diselesaikan dalam waktu dua jam pelajaran, bisa sampai tengah malam semua jawaban siswa sampai di saya, demikian juga dengan tugas yang lain.

Namun hal ini sudah disadari oleh seluruh guru di sekolah kami, sehingga ketika hendak melakukan ulangan secara online secara serentak seperti saat Ujian Sekolah maka sosialisasi ke siswa harus diberikan dalam waktu beberapa hari dan siswa harus mencari posisi yang tepat untuk mengerjakan dalam waktu tersebut.



Pembelajaran daring yang efektif di suatu sekolah sangat tergantung pada kondisi siswa dan daerah tempat tinggal mereka. Maka strategi guru dalam mensikapi kondisi yang mengharuskan pembelajaran dengan sistem daring sangat menentukan keberhasilan dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Kita tetap mengenalkan siswa dengan berbagai teknik daring baik itu melalui WA Group, Google Classroom, Google Form, maupun zoom, namun penggunaannya menyesuaikan kondisi seluruh siswa.

5 komentar:

  1. https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/pembelajaran-daring-yang-ideal-oleh-sri-endang/

    BalasHapus
  2. Ibu cantik,tulisannya bisa untuk PTK loh, runtut dan asyik dibacanya.

    BalasHapus
  3. Sudah cukup bagus Bu untuk anak2 SMA bs bertemu dlm pembelajaran daring ..semua memang tergantung kreativitas guru...

    BalasHapus

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...