Rabu, 06 Mei 2020

Menjadi Bagian Sejarah dengan Menulis


Menjadi Bagian Sejarah dengan Menulis



Sejarah adalah peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi masa lampau. Orang- orang yang tertulis dalam buku sejarah yang biasa dipelajari di bangku sekolah merupakan tokoh yang berpengaruh terhadap jalannya kehidupan manusia. Ingin menjadi bagian sejarah atau hilang dari kehidupan? Generasi setelah saat ini yang akan melihat apakah kita tercatat di dalamnya.



Tema belajar menulis hari Rabu, tanggal 06 Mei 2020 adalah “Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah”

Disampaikan oleh narasumber pendiri Tangga Edu, yakni Farah Dina, lahir di Jakarta, 17 Maret 1980. Menjalani pendidikan Teacher Training Program Jurusan Curriculum Theory di Tokyo Gakugei University dan pendidikan Master of Science in Multidiciplinary Studies di States University of New York serta Sarjana Jurusan Gizi Masyarkat dan Sumberdara Keluarga di Institut Pertanian Bogor. Narasumber ini yang telah menulis 20 judul buku tentang pendidikan untuk guru dan orangtua serta buku-buku bergambar untu anak.

Materi kali ini diberikan melalui tautan  youtube dengan judul Menulis Buku, Catatkan Sejarah: Menulis dengan 4R.

Berbicara dengan orang masa lalu dan dikenang dalam sejarah dapat dilakukan ketika membaca buku. Menerbitkan buku adalah salah satu cara menulis catatan abadi, mencatatkan dalam sejarah .

Seorang penulis harus pandai mengasah pikiran, intan terasah menjadi berlian. Penulis hadir karena ada pembaca, tanpa pembaca penulis tidak ada artinya.

Sebagai tulisan yang diterbitkan, hadirnya penulis dibarengi pembaca.            

Menulis dengan 4R, apa itu? Penjelasan yang dapat disaksikan dan di dengar dari penuturan narasumber yaitu:

1.      Renjana

Renjana adalah sesuatu yang amat menarik; sehingga melakukannya mudah dan menyenangkan, passion. Menulis sesuai passion akan mengalir, jika menulis tak pernah selesai teksnya maka apa yang ditulis tidak sesuai renjana.

2.      Rutin

Inilah kuncinya. Rutin menulis dan juga membaca, kosakata membaca itu sama dengan kosakata menulis. Penulis akan mengasah kemampuan dengan membaca. Diperlukan waktu khusus untuk melakukan kegiatan menulis.

3.      Review

Review merupakan proses terpanjang dalam menulis. Lakukan review, review, review.

4.      Ruang bagi Pembaca

Tanpa pembaca penulis tidak ada artinya, sehingga diperlukan ruang untuk pembaca. Bisa diadakan melalui feedback atau lainnya.

Berikut hal-hal yang dibahas pada sesi tanya jawab:

Menulis dengan 4Rmerupakan rangkuman dari pengalaman-pengalaman penulis yang hebat yang sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulisyang betul-betul sesuai dengan renjananya lalu terbiasa menulis(rutin).

Untuk penulis pemula, jangan memusingkan tentang editing dan lain-lainnya, yang justru akan menghambatjadinya sebuah naskah. Kekuatannya di review, maka diperlukan ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca.

Saat ini banyak buku best seller adalah buku-buku ilmiah yang disajikannya dalam bentuk populer, tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Bagaimana menampilkan “voice” pada buku populer atau membangun emosi, misalnya dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yang lebih hidup.

Cara menentukan passion menulis dengan terus menulis, sehingga nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Cara lain adalah melihat tulisan yang paling cepat diselesaikan dan merasa mudah ditulis.

Kunci agar menulis dengan 4R menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi adalah dengan LAKUKAN, Tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan agar mejadi rutinitas.Selanjutnya kita akan menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus bisa menulis sesuai kebutuhan pembaca.

Menerima tanggapan negatif memang tidak mudah, jangan sampai itu medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat menerima tanggapan pembaca, yang perlu kita ketahui adalah penangkapan pembaca terhadap hasil tulisan kita.

Kita siapkan diri untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita lihat, kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka di bukan target pembaca kita dan tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca tidak sukanya karena interpretasi yang salah dari hasil karya kita, maka mungkin kita menuliskannya perlu diperbaiki.



Menulis sesuai passion, dan yang harus selalu dilakukan adalah rutin menulis, menulis setiap hari, lakukan review dan ingat menulis ditujukan untuk pembaca, maka beri ruang untuk mereka. Tanpa pembaca, penulis tak ada artinya.

10 komentar:

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...