Menjadi
Bagian Sejarah dengan Menulis
Sejarah
adalah peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi masa lampau. Orang-
orang yang tertulis dalam buku sejarah yang biasa dipelajari di bangku sekolah
merupakan tokoh yang berpengaruh terhadap jalannya kehidupan manusia. Ingin menjadi
bagian sejarah atau hilang dari kehidupan? Generasi setelah saat ini yang akan
melihat apakah kita tercatat di dalamnya.
Tema
belajar menulis hari Rabu, tanggal 06 Mei 2020 adalah “Terbitkan Bukumu,
Catatkan Sejarah”
Disampaikan
oleh narasumber pendiri Tangga Edu, yakni Farah Dina, lahir di Jakarta, 17
Maret 1980. Menjalani pendidikan Teacher Training Program Jurusan Curriculum
Theory di Tokyo Gakugei University dan pendidikan Master of Science in Multidiciplinary
Studies di States University of New York serta Sarjana Jurusan Gizi Masyarkat
dan Sumberdara Keluarga di Institut Pertanian Bogor. Narasumber ini yang telah
menulis 20 judul buku tentang pendidikan untuk guru dan orangtua serta
buku-buku bergambar untu anak.
Materi
kali ini diberikan melalui tautan youtube dengan judul Menulis Buku, Catatkan
Sejarah: Menulis dengan 4R.
Berbicara
dengan orang masa lalu dan dikenang dalam sejarah dapat dilakukan ketika
membaca buku. Menerbitkan buku adalah salah satu cara menulis catatan abadi,
mencatatkan dalam sejarah .
Seorang
penulis harus pandai mengasah pikiran, intan terasah menjadi berlian. Penulis
hadir karena ada pembaca, tanpa pembaca penulis tidak ada artinya.
Sebagai tulisan yang diterbitkan, hadirnya penulis
dibarengi pembaca.
Menulis
dengan 4R, apa itu? Penjelasan yang dapat disaksikan dan di dengar dari
penuturan narasumber yaitu:
1.
Renjana
Renjana adalah
sesuatu yang amat menarik; sehingga melakukannya mudah dan menyenangkan, passion. Menulis sesuai passion akan mengalir, jika menulis tak
pernah selesai teksnya maka apa yang ditulis tidak sesuai renjana.
2.
Rutin
Inilah kuncinya.
Rutin menulis dan juga membaca, kosakata membaca itu sama dengan kosakata
menulis. Penulis akan mengasah kemampuan dengan membaca. Diperlukan waktu
khusus untuk melakukan kegiatan menulis.
3. Review
Review merupakan
proses terpanjang dalam menulis. Lakukan review, review, review.
4. Ruang bagi Pembaca
Tanpa pembaca penulis
tidak ada artinya, sehingga diperlukan ruang untuk pembaca. Bisa diadakan
melalui feedback atau lainnya.
Berikut hal-hal yang dibahas pada
sesi tanya jawab:
Menulis
dengan 4Rmerupakan rangkuman dari pengalaman-pengalaman penulis yang hebat yang
sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulisyang betul-betul
sesuai dengan renjananya lalu terbiasa menulis(rutin).
Untuk
penulis pemula, jangan memusingkan tentang editing dan lain-lainnya, yang
justru akan menghambatjadinya sebuah naskah. Kekuatannya di review, maka
diperlukan ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu
mendengar masukan dari pembaca.
Saat
ini banyak buku best seller adalah buku-buku ilmiah yang disajikannya dalam bentuk
populer, tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Bagaimana menampilkan “voice” pada buku populer atau membangun emosi, misalnya dengan memasukkan isi
wawancara, atau data-data non formal yang lebih hidup.
Cara
menentukan passion menulis dengan
terus menulis, sehingga nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Cara lain
adalah melihat tulisan yang paling cepat diselesaikan dan merasa mudah ditulis.
Kunci
agar menulis dengan 4R menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi
adalah dengan LAKUKAN, Tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu
dipaksakan agar mejadi rutinitas.Selanjutnya kita akan menyesuaikan diri dan
bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan dan pembiasaan. Bahkan
kita pun harus bisa menulis sesuai kebutuhan pembaca.
Menerima
tanggapan negatif memang tidak mudah, jangan sampai itu medemotivasi kita dan
menghilangkan jati diri kita. Saat menerima tanggapan pembaca, yang perlu kita
ketahui adalah penangkapan pembaca terhadap hasil tulisan kita.
Kita
siapkan diri untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita lihat, kalau
dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka di bukan
target pembaca kita dan tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri.
Tapi kalau pembaca tidak sukanya karena interpretasi yang salah dari hasil
karya kita, maka mungkin kita menuliskannya perlu diperbaiki.
Menulis sesuai passion, dan yang
harus selalu dilakukan adalah rutin menulis, menulis setiap hari, lakukan
review dan ingat menulis ditujukan untuk pembaca, maka beri ruang untuk mereka.
Tanpa pembaca, penulis tak ada artinya.
Ayo terbitkan bukumu
BalasHapusMenulis...menulis hingga terbit buku...
Hapusmantap terus menulis sampai jadi buku
BalasHapuskunjungi dan tinggalkan jejak di halobelajarsesuatu.blogspot.com
Saling berkunjung yuk...
HapusMaju trus
BalasHapusOk....siap...
BalasHapusMantap resumnya www.sarastiana.com
BalasHapusTerima kasih apresiasinya Bapak...
HapusLuar biasa resumenya.
BalasHapusPastikan diri, kita akan dilihat dandicatat oleh generasi setelah kita
Mari mengukir sejarah
BalasHapus