Selasa, 28 April 2020

Puasa Bersama Bapak_part2

"Bapak lagi apa?" Rian memperhatikan satu-satunya orang menemaninya selama ini dengan heran. Tak biasanya Hasan bapaknya berada di dapur. Meski tanya yang Rian ucapkan tidak akan pernah dapat jawaban dari sang Bapak, namun tanpa lelah ia terus bercerita dan mengobrol dengannya. "Aku percaya Bapak mengerti apa yang aku ceritakan,"begitu batinnya selalu berharap. 

Asap mengepul dan aroma sedap tercium begitu tutup panci dibuka oleh Bapak, Rian memperhatikan semua yang bapaknya lakukan sore itu. Ya..sesuatu yang baru kini bisa dikerjakan olehnya. Rasa bahagia memenuhi rongga dada bocah yang mulai neranjak remaja itu. 

"Sini biar Rian yang bawa ke dalam Pak,"tanpa menunggu jawaban yang tak mungkin di dapatnya ia meraih piring dari tangan bapak. Wajah bapak yang datar masih saja seperti hari-hari biasanya, namun Rian merasa kini orang yang sangat disayanginya itu sudah tak semurung biasanya.
Dua gelas teh hangat telah ia siapkan untuk mereka berdua menikmati buka puasa berteman singkong rebus yang dibuat Bapak.
"Assalamu'alaikum....."salam terdengar di depan pintu segera Rian bergegas membuka pintu dan menjawab salam. Rupanya Dul membawakan mereka makanan untuk buka. 
"Terimakasih ya, bilang sama pakdhe dan budhe,"Rian mengemasi rantang dan diberikan pada Dul. 
Dalam hening mereka menikmati buka, sesekali Rian memperhatikan Bapak. 
"Rian tadi dapat ikan saat mancing di kali ,"suara Rian memecah keheningan saat mereka duduk di depan rumah. Dengan terus mengajak Bapaknya bicara, ia yakin Bapak tak banyaknmelamun dan sedih. Terus saja semua yang ia lakukan seharian diceritakan dengan semangat pada Bapak.
Rian akan tertawa ketika hal yang ia anggap konyol terjadi, ia pun bermuka masam saat sedih dan kecewa terjadi dalam ceritanya ke Bapak.
"Ayo kita shalat isya dan taraweh dulu Pak,"Rian menuntun Bapak ke dalam.
Bapak selalu duduk diam disamping Rian saat mereka sedang beribadah menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Hanya kepada Sang Pemilik alam semesta Rian berharap keajaiban datang dalam hidupnya.

2 komentar:

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...