Minggu, 19 April 2020

Guru Biasa yang Luar Biasa


Guru Biasa yang Selalu Dirindu



            “Mengajar gaya Motivator” sebuah judul yang sangat menarik untuk materi kuliah online kali ini. Terbayang bagaimana seorang guru akan menjadi pusat perhatian siswa bukan karena mereka takut atau sekedar rutinitas sebagai seorang siswa, namun lebih karena sang guru mampu memberikan apa yang dibutuhkan seorang siswa untuk dapat berkembang secara optimal, bukan hanya untuk satu dua siswa di kelasnya namun seluruh siswa akan selalu menunggu kehadirannya.

            Pemateri kali ini adalah beliau Bapak Aris Ahmad Jaya lahir di pati, 23 Februari 1974 menempuh pendidikan dasar di MTs TS Gabus Pati Jawa Tengah, dilanjutkan pendidikan Akselerasi Takhasus Assalam Solo Jawa Tengah, SMA Institut Indonesia I Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor, Pendidikan Profesi Dokter Hewan IPB dan Magister Manajemen Universitas Ibn Kholdun Mogor.

Merupakan Motivator Character Building Nasional dengan Audien lebih dari 5 juta orang di seluruh Indonesia.

Dikenal sebagai Master Sugesti Indonesia dengan spesifikasi training AUTO SUGESTI POWER (ASP) yaitu training Motivasi yang terbukti dan teruji bagaimana manusia menemukan kayakinan diri dengan mengoptimalkan kekuatan pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan menuju hidup sukses, bahagia, dan mulia.



            Bagaimana jika seorang guru bisa mengajar dengan gaya motivator?

Menjadi guru gaya motivator itu bisa dilakukan dengan memberikan pujian cerdas dan mengaprisiasi prestasi maupun kebaikan siswa, memberikan perbandingan yang positif, dan memberikan ungkapan syukur atau terimakasih kepada siswa atas kebaikan prestasinya.

Dengan bahasa cinta yang Cerdas, seorang guru akan mendapatkan cinta dari anak didiknya. Berikut lima sentuhan yang harus dimiliki seorang guru agar ia menjadi bagian dari sejarah anak didiknya:

1.      Memberikan apresiasi

menghargai proses menuju hasil akhir, menghargai siswa dalam berproses menjadi lebih baik, berproses menuntaskan masalah  Guru yang mampu menyadari bahwa setiap murid memiliki nilai lebih adalah guru yang memiliki sentuhan emas. Guru senantiasa menghargai atau mengapresiasi dan hadir di dalam kelas dengan ceria. Hargailah proses, nikmatilah proses karena hasil kadang tidang sesuai dengan yang diharapkan. Guru yang bisa menghargai tentu akan dihargai, guru yang mencintai tentu akan dicintai.

2.      Komitmen

Guru yang mampu memberikan komitmen, menjadi teladan bagi murid-muridnya. Guru yang layak untuk dibanggakan, bisa dipercaya, bukan hanya ketika guru ada di dalam kelas juga di luar kelas. Layak untuk menjadi inspirasi, menjadi sosok yang bisa menjadi motivator, teladan, inspirator. Dengan disiplin, komitmen, konsisten, dan punya integritas.

3.      Miliki Keunggulan

Jadilah pribadi yang memiliki keunggulan, memiliki nilai lebih, tidak menjadi guru rata-rata, memiliki sesuatu yang menjadikan siswa mengenang guru yang khas, mampu dicintai, membawa pembelajaran dengan kreativitas dalam mengelola kelasnya.

4.      Hubungan Interpersonal

Hubungan pershabatan yang hebat, hubungan antara orang yang saling mencintai dan menghargai. Saling membutuhkan antara guru dan murid. Hubungan guru dan siswa bukan hanya hubungan antara guru dan siswa di dalam kelas, tetapi hubungan interpersonal. Guru menjadi bagian sejarah dari siswa, bukan hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran.

5.      Hargailah hal-hal kecil

Jangan pernah meremehkan hal-hal yang kecil, misalnya menyapa siswa, memberikan catatan-catatan kecil, menyampaikan pesan-pesan motivasi, ucapan terima kasih, kata maaf, dan lain-lain.

Jadi....guru akan dihargai dan dicintai oleh anak didiknya apabila ia juga menghargai dan mencintai, sehingga guru menjadi bagian histori(sejarah) dalam kehidupan setiap anak didiknya.



Materi yang luar biasa, yang tidak hanya bermanfaat bagi guru di dalam kelas, karena ketika guru memiliki lima hal tersebut maka sudah tentu ia akan menjadi pribadi yang selalu dirindukan oleh semua orang di sekitarnya baik di dalam kelas, keluarga maupun masyarakat.

Jadilah guru yang benar-benar guru (digugu lan ditiru) yang memiliki rasa memiliki dan menjadi bagian dari anak didkmu  maka kehadiranmu akan selalu dirindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...