Sabtu, 02 Mei 2020

Menembus Penerbit Nasional


Menembus Penerbit Nasional



Melihat judul di atas tentu hal yang sangat diimpikan oleh para penulis. Bagaimana cara agar tulisan kita diterbitkan oleh penerbit nasional? Sebuah pertanyaan yang wajar dari seorang penulis pemula seperti saya. Penasaran mendengar cerita pengalaman orang-orang yang telah menjadi penulis-penulis hebat di negeri ini.



Materi kali ini diawali dengan melihat dan mendengar peneuturan narasumber dari channel youtube. Narasumber adalah Bapak Amir Faisal, Praktisi Bisnis dan Konsultan Marketing, Trainer, yang awalnya bukan seorang penulis buku, beliau awalnya adalah seorang mandor proyek. Pertama belaiu masuk memberikan training untuk anak-anak. Kemudian terpikir untuk Personal Branding, karena jika menulis dan buku terbit di penerbit nasional bisa dikenal secara nasional.

Penerbit nasional di Indonesia adalah Gramedia, satu-satunya penerbit nasional di negeri ini yang outletnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Buku yang diterbitkan oleh Gramedia minimal bertahan 6 bulan, ketika sirkulasi buku tidak bergerak maka akan terhenti.  Begitu beliau menuturkan tentang bagaimana menulis di penerbit Gramedia.

Yang perlu kita ketahui, jika kita ingin menuliskan buku di Gramedia adalah bahwa hal utama yang jadi pertimbangan adalah buku yang diterbitkan harus mendatangkan keuntungan atau buku yang disukai oleh pasar.

Yang pertama, harus mengenal genre kita

 kemudian cari buku-buku yang sesuai genre tadi,

Yang Kedua, yang disukai pasar

Mengetahui pasar dihasilkan dari hasil research berdasarkan penjualan buku dan kuisioner yang dilakukan oleh penerbit.

Buku Gramedia saat ini yang paling disukai pasar adalah Novel, travelling, komik, motivasi.

Bapak Amir Faisal adalah penulis buku motivasi. Beliau seorang Trainer yang awalnya hanya mentraining anak-anak sekolah, kemudian membuat tantangan untuk diri sendiri mentraining guru. Dengan mempelajari buku-buku pendidikan, buku-buku psikologi beliau berhasil menjawab tantangan tersebut.

“Intinya tentukan dulu visi/dream Anda, kenapa inginjadi penulis, lalu hadapi tantangan-tantangannya dengan gagah berani,” begitu penuturan Bapak Amir Faisal.

Langsung dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, diantaranya:

1.      Apakah mengirimkan naskah pada seperti Gramedia dikirimkan full naskah ataukah hanya beberapa bab?

Yang  biasa dilakukan Pak Amir Faisal mengirimkan full naskah.



2.      Apa ada ketentuan khusus di Gramedia yang tidak dimiliki penerbit lain? Bagaimana trik agar naskah kita bisa langsung tembus ke Gramedia?

Tiap penerbit punya kriteria sendiri-sendiri, yang penting kualitas tulisan, genre Anda dan buku itu disukai pasar. Temanya Ilpop, tidak banyak teori, semakin banyak hal-hal praktis semakin menarik.

3.      Mungkinkah novel yang digabungkan dengan motivasi bisa menembus pasar buku di Indonesia?

Sebaiknya Anda baca-baca Novel terbitan Gramedia atau partner, disana bisa dipelajari.

4.      Adakah kendala yang dihadapi Bapak dalam menulis?

Kendala banyak, saya ada dua buku yang hingga kini tidak diterbitkan. Tetapi saya jadikan sebagai identifikasi masalah.

5.      Kenapa banyak buku yang diobral?

Terbitan lama, tidak laku-laku, isunya sudah lama.

6.      Bagaimana Bapak membangin konsistensi menulis?

Kuncinya adalah passion of life.



Dari penjelasan di atas, yang harus kita ketahui sebagai penulis adalah genre kita, passion kita. Dan jika ingin menerbitkan buku di penerbit nasional harus banyak belajar dari buku-buku yang te;ah diterbitkan sesuai genre tadi. Dan yang tidak kalah penting adalah buku yang ditulis adalah yang disukai pasar.

(Menulislah sesuai passion, berlatih terus sampai buku kita layak diterbitkan penerbit nasional)


2 komentar:

  1. teruslah menulis sebagaimana kata sang motivator blogger, Omjay. Pastikan akan tiba di penerbit yang diidamkan

    BalasHapus

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...