Tulisan
Berkualitas dari Menulis Setiap Hari
Menulis
setiap hari menjadi topik bahasan utama dalam pelatihan menulis. Mengapa
demikian? Apakah hal yang menjadi dasar seseorang menulis? Untuk menerbitkan
buku? Bagaimana jika penerbit yang mendatangi kita?
Tentu
semua penulis menjawab “YA” untuk pertanyaan paling akhir. Bagaimana bisa
justru penerbit yang datang kepada kita agar buku kita diterbitkan?
Sebuah
bahasan yang sangar menarik ya......
Kita
simak penjelasannya yuk,.....
Narasumber
kali ini adalah Bapak Dadang Kadarusman(DEKA)
Menulis
telah menjadi kebiasaan beliau sejak kecil, hal ini berkat Ayahanda beliau yang
seorang guru sekolah dasar sering membawakan buku-buku bacaan sihingga menjadi
gemar membaca.
Tema
pertemuan kali ini adalah “MENULIS SETIAP HARI dan MENERBITKAN BUKU”
Ketika
beliau bertanya kepada banyak orang dan mengatakan ingin seklai menulis buku
dan bilang “tapi saya tidak tahu bagaimana caranya?”
Satu
aspek yang perlu diperbaiki pada orang yang ingin mempunyai hasil karya berupa
buku bukanlah “Cara Menerbitkan Buku” tetapi tantangan terbesarnya adalah “MENULIS SETIAP HARI”
“Jika
kita menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas
tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit. Kita tidak perlu mendatangi
penerbit lagi, mereka yang datang kepada kita,”terang Pak Datang.
Hal
itu telah dirasakan oleh Bapak Dadang Kadarusman, bahwa buku-buku tulisan
beliau pada umumnya hasil dari penerbit datang dan menawarkan untuk menerbitkan
naskahnya.
(Hmmmmm......kapan ya saya bisa
seperti itu? Benar-benar suatu masayang sangat dinantikan,”kata saya dalam
hati)
“Penerbit
akan mendatangi Anda jika skill menulis Anda sedah sesuai dengan yang mereka
cari,” Jadi jangan berpikir bahwa menerbitkan buku itu susah, gampang banget. Lalu
bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari?
Penjelasan
selanjutnya dari audio rekaman suara Pak Dadang yang menjelaskan tentang bahwa
menerbitkan buku itu gampang, hingga ada orang yang dikenal dengan sebutan “Ghost Writer” yaitu seorang profesional
menulis yang menulis buku untuk seseorang. Sehingga ketika seseorang hanya
ingin untuk menerbitkan buku bisa jadi ia hanya akan menerbitkan satu dua buku
dia akan berhenti. Berbeda dengan orang yang mengasah keterampilan menulisnya
terlebih dahulu dan dibangun dengan menulis setiap hari, dia tidaak bergantung
dengan pihak manapun, sehingga dia bisa menerbitkan buku kapan saja.
Pertama: “Mengapa
kita perlu menulis setiap hari?” (WHY)
Begini
penjelasan beliau:
1. Seperti
pada pepatah “Alah bisa karena biasa” jadi orang yang terbiasa melakukan
sesuatu akan mahir dalam melakukannya.
2. Karena
menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh
kita, juga jiwa. Dengan menulis setiap hari ketika melihat apapun, merasakan
sesuatu selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat an kita rasakan itu ke
dalam bentuk tulisan. Dan itu terjadi secara refleks saja.
3. Menulis
setiap hari merupakan healing remedy
Menulis
setiap hari menjadikan pribadi yang lebih sehat.
Jadi,.....
“Kenapa
perlu menulis setiap hari, karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang
yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya, melainkan
orangbyang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara
mandiri.”
Maka
berkomitmenlah untuk menulis setiap hari. Bisa dengan satu hari satu artikel,
tidak ditentukan jumlah katanya. Artikel adalah sebuah paparan yang memuat buah
pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
Dalam
tahap belajar, tidak terlalu dipikirkan soal ada yang baca apa tidak, karena
orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif. Yang penting menulis saja
dulu.
Kedua: Sekarang
kita lanjut dengan membahas tentang” WHAT”
“What makes you write something?”
Pertanyaan
sederhana, namun orang yang tidak menemukan jawabannya akan berhenti di tengah
jalan. Maka tanyakan pada diri sendiri apa yang mendorong kita untuk menulis,
apa sih tujuan kita menulis?
Ide
apa saja bisa menjadi tulisan dengan sentuhan berupa mengolah pikiran yang
kemudian menuangkan hasil olah pikir itu ke dalam tulisan. Semua hal yang kita
tangkap dari panca indera kita bisa menjadi ide dalam menulis. Dan karena
rangsangan itu selalu setiap hari, maka kita semua sebenarnya bisa menulis setiap
hari.
Lanjut
dengan tanya jawab....
1. Apa
strategi dan tips untuk memilih penerbit yang sesuai dengan buku yang akan kita
terbitkan?
Jika masih pemula, sebaiknya tidak usah menerapkan
terlalu banyak kriteria penerbit. Terus ikut kursus/pelatihan menulis sambil
membuat naskah dan konsultasikan dengan penyelenggara. Biarkan hasil karya itu
berseliweran di ruang publik.
2. Utuk
masa berapa lama tulisan itu dikumpulkan?
Targetkan 1 karya tulis. Sepanjang apa?berapa kata? Bebas,
yang penting karya tulis itu bisa menampung pikiran sehingga pembaca mengerti.
Tidak ada standar berapa lama masa pengumpulan, kecuali punya kontrak dengan
penerbit.
3. Mulai
dari mana untuk menulis?
Mulai saja dari sebuah KATA yang terlintas dalam
pikiran, nanti akan mengalir dengan sendirinya.
4. Dalam
menulis, kita menentukan judul dulu ataukah menulis artikelnya baru menentukan
judul?
Bisa kedua-duanya, judul dulu baru menulis
artikelnya, atau artikelnya ditulis baru tentukan judulnya.
5. Bagaimana
menjaga agar bisa istiqomah dalam menulis?
Itulah
pentingnya What Makes You write, yang
akan menentukan tingkat istiqomah kita dalam menulis.
Kesimpulan
Temukan,
hal apa yang bisa membuat kita inginmenulis, apa tujuan kita menulis menulis.
Jika sudah ketemu, dengan sendirinya menulis secara produktif.
Menulis
itu untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Jadi berikanlah yang
terbaik kepada tulisan kita sendiri. Lewat tulisan, kita menjadi pribadi yang
lebih baik.
Teruslah
menulis, karena dengan menulis engkau melayani diri sendiri dan memberi manfaat
kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar