Kamis, 07 Mei 2020

Prestasi Jadi Motivasi Menulis


Prestasi Jadi Motivasi Menulis



Menulis adalah menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Sebuah aktivitas yang biasa dilakukan guru. Namun kenapa belum semua menulis? Mengapa  harus menulis? Buku apa yang akan ditulis? Menulis perlu motivasi, apa yang menjadi alasan seseorang menulis, juga harus tahu cara atau teknik menulis, maka perlu sering berlatih.



Materi belajar menulis kali ini diberikan oleh narasumber Dr. H. Imron Rosidi, S. Pd.,M. Pd. Lahir di Surabaya, 10 Juni 1966. Narasumber yang memiliki hobi membaca, menulis, dan pencak silat ini telah banyak menjuarai berbagai lomba Penulisan dan Karya Ilmiah serta juara di Lomba Guru Berprestasi. Menjadi narasumber dan instruktur serta penulis buku pendidikan dan buku umum. Pendidikan terakhir beliau adalah S3 Pendidikan Bahasa Indonesia.

Materi diberikan berupa slide dan juga penjelasan di WAG, yaitu:

“Sebenarnya  tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku. Yang ada adalah orang yang tidak mau menulis buku. Karena menulis itu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Semua itu dimiliki oleh Bapak Ibu. Berarti pastilah bisa menulis.”

Banyak orang mampu berbicara dengan lancar, setiap bertemu langsung berbicaratanpa berfikir. Tapi ketika menulis bagaimana? Padahal keduanya sama-sama mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan.

Ada empat syarat untuk bisa menulis, apakah itu? Mau, tekun, nekat, dan baca.

Mengapa guru tidak menulis?

Ada dua kemungkinan: 1. Belum menemukan motivasi, dan 2. Tidak tahu cara menulis.

Beberapa alasan seseorang menulis yaitu:

1.      Identitas diri

2.      Uang/royalti

3.      Populatitas

4.      Terpaksa(tugas)

5.      Berbagi inspirasi

6.      Menyuarakan kebenaran

7.      Sebarkan ilmu

Untuk siap menjadi menulis, harus banyak membaca. “don’t write if  you don’t read”.

Harus terus menulis dan jangan takut salah. Jika ada BUKU yang sangat ingin Anda baca tapi belum ada, maka TULISLAH.

Menulis adalah keterampilan, harus terus berlatih. Ingat: “Menulislah dengan jelek dan jangan takut salah, sebab orang yang tidak pernah salah hanyalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa.”

TIPS Menulis Buku Nonfiksi:

1.      Bacalah beberapa buku untuk menentukan layout buku dan gaya beberapa penulis

2.      Buatlah judul dan kerangka buku

3.      Kumpulkan berbagai literatur yang mendukung

4.      Lakukan pendalaman materi

5.      Mulailah menulis dari bab yang sudah dikuasai

6.      Apabila terjadi kemandekan, lakukan lagi pendalaman materi

7.      Menulislah dengan tidak takut salah

8.      Setelah selesai, lakukan editing dari segi bahasa dan tanda baca,

9.      TERBITKAN

Pendalaman Materi dengan 3P

Paper, Person, Place

Sebelum menulis buku lakukan 3P ini. 1. Person, banyak berdiskusi dengan orang-orang atau para ahli tentang apa yang akan kita tulis, 2. Paper, membeli atau mengumpulkan berbagai buku, majalah, jurnal, dll yang sesuai dengan materi yang akan kita tulis, 3. Place, mendatangi tempat yang akan kita tulis

1.      Mengumpulakn literatur (paper)

2.      Mulai menentukan jenis buku,

tentukan jenis buku yang akan ditulis:

Buku pelajaran, antologi cerpen, antologi puisi, novel, buku agama, buku pendidikan, dan buku umum

Membuat kerangka buku

Setelah proses menulis selesai saatnya menerbitkan buku. Ada dua jenis penerbit yakni Major Publishing dan Self Publishing.

Keunggulan Major Publishing adalah: distribusi yang luas, hampir tanpa modal, dan lebih praktis. Namun kelemahannya: kurang fleksibel, margin profit yang lebih kecil.

Keunggulan Self Publishing adalah fleksiel, margin profit lebih tinggi, dan pasti terbit, sedangkan kelemahannya adalah distribusi yang lebih sulit, perlu modal besar, dan banyak hal yang harus dikerjakan.

Apa syarat di Major Publishing?

Ada surat pengantar, soft copy buku, dan biodata penulis.

Ada kelengkapan Penerbitan: cover(bisa dibuat penerbit), pengantar penulis, daftar isi, endorsment, sinopsis, dan biodata.

Seorang penulis itu harus mempersenjatai dengan sebuah pena, kalau saat ini nisa dengan gawai(HP) untuk mencatat ide yang muncul tiba-tiba. Tidak boleh ditunda.

Ketika menulis kadang belum selesai menulis terjadi kemandegan, hal ini terjadi karena kurang  motivasi dalam menulis. Jika menulis artikel populer, cerpen, puisi harusnya sekali duduk, maka sebalum menulis penuhi wawasan kita tentang apa yang ditulis.

Bagaiman tahapan untuk membuka dan menutup paragraf?

Paragraf adalah gabungan kalimat yang koheren atau padu. Untuk membuat padu caranya adalah: 1. Mengulang kata yang sebelumnya disebutkan, 2. Mengganti dengan kata lain yang sama maknanya, dan 3. Memberi konjungsi antar kalimat.

Paragraf terdiri dari 3 sampai sengan 5 kalimat. Bisa terdiri dari satu kalimat utama, dan dua kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dari kalimat utama, yaitu kalimat yang perlu diperjelas dan masih bersifat umum.

Penjelasan dan diskusi yang sangat bermanfaat, di dalam materi selain prose menulis dan trik-triknya, narasumber juga memberikan alamat penerbit-penerbit buku. Membantu kita jika ingin menerbitkan buku di Major Publishing.



Jangan takut salah atau tulisan jelek. Menulis merupakan keterampilan yang harus terus dilatih bukan dipelajari. Sehingga terus menuli...menulis...dan menulis. Jadikan prestasi sebagai salah satu motivasi menulis Anda.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...