Minggu, 17 Mei 2020

Prestasi Guru Daerah 3T


Prestasi Pendidik Daerah 3T



Bekerja di tempat yang nyaman mungkin menjadi dambaan banyak orang. Namun jalan kehidupan tentu tak selalu bersama dan seiring dengan yang diinginkan. Namun selalu ada tantangan di setiap suasana, disinilah kita akan diuji bagaimana menghadapi setiap tantangan yang hadir dalam lika liku perjalanan masing-masing. Berprestasi pun tak harus hadir dari suasana yang mendekati sempurna, semua mampu berprestasi tanpa pandang lokasi.



Seorang Guru dari SMA Negeri Probur, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menuturkan perjalanan bagaimana ia meraih prestasi gemilangnya di berbagai ajang lomba tingkat nasional.

Dengan nama lengkap Arif Darmadiansah, S. Pd.,Gr berasal dari Kota Solo, dengan keahlian Biologi dan Komputer telah meraih banyak prestasi baik pada lomba Inovasi Pembelajaran maupun Guru Dedikasi. Tak hanya hebat dalam ajang kompetisi, ia juga seorang penulis buku yang telah menghasilkan beberapa buku terutama tentang Buku-Buku Latihan Soal.

Dimulai dari sebuah ide atau gagasan sederhana, yakni ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan karena kurangnya sarana dan prasarana sehingga kualitas pembelajaran kurang optimal. Ide yang akan memunculkan kretivitas seorang guru untuk menghadapi masalah yang dihadapai di dalam kelasnya. Banyaknya masalah di tempat mengajar inilah yang akhirnya membawanya beradu di ajang kompetisi yang diadakan Kemdikbud yakni Lomba Inovasi Pembelajaran.

Portal kegiatan berbagai lomba dan kegiatan Kemdikbud untuk jenjang Dikmen dapat diakses pada kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id, sedangkan untuk Dikdas dapat diakses pada kesharlindung.pgdikdas.kemdikbud.go.id.

Tahun 2016 menjadi awal Afif Darmadiansah mengikuti lomba Inovasi Pembelajaran(Inobel) yang terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3D.

Ingin menjelaskan materi invertebrata agar menarik untuk anak-anak yang tidak punya gambran sama sekali tentang hal terebut.

Dibuat pertama kali dengan menggunakan mika tutup CD bekas(bahan ini didapat dari teman guru)  yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya. Setelah ini berhasil lolos masuk finalis, bahan diganti dengan akrilik seharga tiga puluh ribu rupiah, seukuran kertas A4.  Dengan bahan akrilik tampilannya menjadi lebih jelas, gambar yang dihasilkan lebih detail dan tidak kusam.

Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode pengembangan (RnD). Dengan proses dinilai oleh pengawas sekolah dengan hasil valid atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Kemudian media tersebut diujicoba ke anak serta didiseminasikan ke teman guru lain.

Penerapan media tersebut dapat meningkatkan minat dan hasil belajar anak meningkat. Dari pengalaman pertama ini, beliau mempunyai gambaran yang lebih siap untuk mengikuti ajang lomba yang sama di tahun 2018.

Tahun 2018 media yang digunakan adalah Millea(Mikroskop Lensa Laser Tenaga Surya). Ide yang didapat saat pembelajaran struktur tumbuhan namun tidak tersedia mikroskop. Mata pelajaran Biologi yang seharusnya dilakukan banyak praktek salah satunya dengan mikroskop mendasari lahirnya ide ini.

Media ini menggunakan HP yang ditambah lensa laser bekas mainan anak-anak, untuk memperoleh bayangan yang diperbesar dari struktur anatomi tumbuhan.

Diawali dengan niat untuk belajar, membawa beliau mendapatkan kejuaraan sebagai bonus kreativitasnya.

Dari dua media tersebut, yakni hologram mendapatkan juara 2 di tahun 2016 dan Millea juara 1 kategori utama tahun 2018.



Sebuah cerita pengelaman yang sangat luar biasa, menginspirasi dan dapat memotivasi guru-guru untuk berkreasi hingga mendapatkan ide untuk proses pembelajaran.

Adanya masalah di kelas menjadi dasar seorang guru mendapatkan ide, kreativitas hingga sebuah inovasi. Prestasi akan menjadi nilai tambah yang didapat, namun yang pasti tujuan untuk membuat pembelajaran yang lebih baik terpenuhi. Pecahkan masalah di kelasmu, tuangkan idemu, wujudkan dalam kreativitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK A.       Paradigma Berfikir Coaching 1.        Paradigma berpikir yang pertama adalah fokus pada  co...